RAGAMNARASI.ID -, Rencana kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh terkait pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional, munuai penolakan dari Anggota DPRD Kabupaten Kerinci.
Pasalnya, berdasarkan informasi yang beredar tempat yang diduga akan dijadikan TPA sampah regional akhir, yang berlokasi di Desa Simbulun Pantai Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci dianggap tidak logis.
Hal tersebut menurut anggota DPRD, yang dinilai sampah yang berasal dari Kayu Aro nantinya, juga dibuang di Kecamatan Bukit Kerman apalagi dari Kota Sungai Penuh.
"Tidak logis, sampah dari Kayu Aro juga dibuang di Kecamatan Bukit Kerman. Apalagi dari Kota Sungai Penuh, kita tidak setuju" Tegas Ardi, salah satu anggota DPRD Kabupaten Kerinci dapil V fraksi Demokrat.
Lebih lanjut Ardi mengatakan, pihaknya bersama para anggota DPRD dapil IV dan V serta masyarakat menolak rencana pembuatan TPA regional di dapilnya.
"Semua anggota DPRD dapil IV dan V beserta masyarakat menolak lokasi TPA regional di Desa Simbulun pantai. Kami sudah hearing soal TPA regional dan semua angota dewan dapil IV dan V menolak TPA regional di Kecamatan Bukit Kerman." Tegas Ardi
Ardi juga memberikan solusi akan pembangunan TPA sampah regional, yang akan diwacanakan oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci.
"Kita menginginkan pembuatan TPA satu di kerinci hilir dan satu di kerinci mudik" tutup Ardi.
Terpisah, Askar jaya selaku Kadis DLH Kabupaten Kerinci membenarkan terkait sejumlah para anggota DPRD Kabupaten Kerinci dapil IV dan V menolak rencana pembuatan TPA regional tersebut.
Askar jaya juga menegaskan, bukan Pemerintah Daerah Kabupaten kerinci yang menolak rencana tersebut tapi sebagian anggota DPRD dapil IV dan V.
"Untuk rencana lokasi, sebelumnya di Kecamatan Bukit Kerman yakni di Desa Simbulun Pantai dan tentunya atas keputusan pemrov jambi, yang jelas lokasi masih belum ditentukan. Rencananya di Desa Simbulun Pantai Kecamatan Bukit Kerman dan juga harus dilakukan study kelayakan" Ungkap Askar Jaya.
Reporter : Angga Kusuma