RAGAMNARASI.ID -, Polres Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, terus melakukan pengungkapan para pelaku yang melakukan pengangkutan minyak mentah secara Illegal dari aktivitas illegal Drilling atau tambang minyak Illegal di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.
Kali ini, sebanyak enam orang pelaku yang melangsir minyak itu berhasil dibekuk polisi, yakni inisial SB alias Saipul (40), MA alias Micu (30), NIU (27), HE alias Erik (25) dan SA (35), AKJ (22).
Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono, Sik, MTCP, CFE mengatakan bahwa para pelaku tersebut ditangkap polisi dari dua lokasi penangkapan, pertama pada Jumat tanggal 15 Januari 2021 sekitar pukul 20.30 Wib di jalan lintas sumatera, depan asrama polisi Sarolangun, Kecamatan Pelawan. Kedua, pada Sabtu 16 Januari 2021 sekitar pukul 20.30 Wib di depan BWP Meruap jalan lintas Muara Tembesi-Sarolangun, Kelurahan Sarolangun Kembang, Kecamatan Sarolangun.
"Pada saat penangkapan itu, petugas dari melakukan tangkap tangan dari pengangkutan minyak mentah yang sedang dilakukan oleh para pelaku, kemudian barang bukti dan para pelaku dibawa dan diam akan untuk proses lebih lanjut," kata Kapolres, Kamis (28/01/2020) dalam keterangan Pers, didampingi Kasat Reskrim Akp Bagus Faria, Sik MH
Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil Toyota dyna 130 HT dengan Nopol BD 8132 AW, tiga lembar STNK, satu lembar terpal warna merah, empat unit mobil suzuki carry, satu lembar STCK, satu unit mobil daihatsu grand, dan total minyak mentah yang diam akan sebanyak 17.800 liter.
"Untuk para pelaku dikenakan Sanksi sesuai pasal 52 UU RI nomor 22 tahun 2001 tentang Migas jo pasal 55 ayat I ke-1 KUHP, dengan ancaman paling lama 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 60 Miliar," katanya.
Selain itu, kata Kapolres, para pelaku melakukan pengangkutan minyak mentah ini setelah membeli minyak dari pengojek pelangsir minyak mentah dari tempat penambangan minyak Illegal di desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh.
Kemudian, minyak-minyak mentah tersebut hendak dibawa ke tempat pengolahan di desa Pantai, Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Muratara.
"Mereka (para pelaku) melakukan pengangkutan tanpa izin yang sah sesuai undang-undang. Pengangkutan menggunakan mobil dengan mengisi minyak ke dalam tekmon yang diletak di belakang dan dari satu mobil ada dua tekmon jadi totalnya ada 10 tekmon, diangkut dari pauh dan hendak menjual ke Muara rupit," katanya.
Untuk mengantisipasi pengakuan, kata Kapolres sudah dilakukan pembuatan pos penyekatan untuk menghentikan peredaran minyak mentah dari hasil Illegal Drilling, sehingga dapat menekan angka penyebaran hasil Illegal Drilling tersebu.
"Dari total 17.800 liter yang diamankan, jika dituangkan, misalkan saja dengan harga wajar saja sekitar Rp 9.000 sampai Rp 10.000 perliter, jadi lebih dari Rp 100 juta," katanya.
Reporter : Arfandi Syarbaini
Editor. : Robinas