RAGAMNARASI.ID -, Salah satu aktivis di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Menuding kinerja komisi lll DPRD Kerinci plin plan terkait soal proyek Islamic Center yang di batalkan.
Sebelumnya, proyek islamic center ini menimbulkan gejolak bahkan sampai menimbulkan wacana Hak Angket oleh anggota dewan komisi lll DPRD Kerinci.
Hak Angket ini merupakan kondisi yang di anggap sangat krusial,karena Hak angket adalah sebuah hak untuk melakukan penyelidikan yang dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) yang memutuskan bahwa pelaksanaan suatu undang-undang dalam kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adapun Wacana hak angket yang direkomendasikan Komisi III DPRD Kabupaten Kerinci terkait proyek tersebut,Komisi III DPRD Kerinci sudah merekomendasikan dalam LKPJ Bupati dimana Dinas PUPR Kabupaten Kerinci tidak mampu mempertanggung jawabkan palaksanaan kegiatan Tahun 2020.
Sebelumnya,Ketua Komisi III Irwandri memberikan rekomendasi untuk hak angket agar digelar. Namun ketika pandangan fraksi Ketua Komisi, tiba-tiba fraksi tersebut mencabut hak angket dalam pandangan fraksi Gerindra.
Terkait hal itu,Ketua komisi III saat dikonfirmasi media grup ayo Jambi ini sejauh mana tindak lanjut hak angket yang sebelumnya di gemingkan,mengatakan dua fraksi Golkar dan PKB tetap dalam prinsip sedangkan fraksi Gerindra masih melihat dukomen atau peraturan, UU dulu. Tidak bisa kita memutuskan langsung," sebut Irwandri.
Sambung Irwandri fraksi Gerindra akan mengkaji ulang perihal aturan. "Baru kita bisa mengambil langkah selanjutnya,"tegasnya.
Terpisah terkait hal tersebut, mendapat tanggapan dan kritikan pedas oleh Yudha salah satu aktifis Kerinci,yang menuding beberapa oknum DPRD Kerinci ini sarat dengan kepentingan pribadi.
Kenapa demikian saya katakan,pasalnya sebelumnya Oknum DPRD semangat menggebu- ngebu .setelah kepentingan oknum tidak di penuhi oleh pihak PUPR Kerinci.
"Setelah kepentingan oknum di akamodir semuanya jadi hilang dan diam nyaris tanpa suara,"pungkas Yudha.
Yudha beharap melalui rekan media ia berjanji akan terus menyuarakan hal ini dan meminta kepada DPRD jangan separuh hati untuk berbuat kepentingan masyarakat, apalagi masalah pembangunan yang ada di Kerinci.mohon untuk di resapkan itu,karena mereka bisa duduk di kursi empuk menikmati gaji dari uang rakyat itu semua berkat amanah rakyat yang mengantarkannya.
“kita juga tidak habis pikir,kok begitu cara pola pikir kerja para wakil rakyat kita.ada apa ini ? Jangan -jangan sengaja hal ini dilempar jadi bola panas supaya ada nilai tawarnya,kita menduga ada udang di balik batu”imbuhnya. (*)