RAGAMNARASI.ID -, Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni, menghadiri dan membuka kegiatan Talk Show Komunitas Pecinta Lingkungan dan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Jambi, di Taman Anggrek Sri Soedewi pada Selasa pagi (02/03/2021).
Dalam kegiatan yang diberi tema "Sampah Bahan Baku Ekonomi Dimasa Pandemi" Ini, di tanggapi Pj Gubernur dengan memberikan arahan kepada para pecinta lingkungan.
"Seharusnya kita bisa menjaga sampah dari hulunya, sebagai contoh selama lebih sepuluh hari saya di Jambi, saya tidak melihat adanya tempat sampah di jalan jalan, tempat umum dan keramaian,". Ungkapnya.
Nur Cahya berharap pemerintah daerah bisa mendukung untuk lebih banyak lagi menciptakan taman taman, sehingga udara menjadi bersih.
"Hal ini di rasa sangat penting, karena sebuah kebijakan di butuhkan komitmen dari pemerintah serta masyarakat, guna menyatukan tujuan yang selaras dan seimbang antar pemangku kepentingan dalam engelolaan sampah," Tegasnya.
PJ Gubernur menambahkan pemanfaatan sampah menjadi bahan baku ekonomi, sangat menarik dalam mendukung eksistensi bank sampah.
"Kami menyarankan sebagai salah satu komunitas penggerak peduli sampah Jambi, dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah secara kolaboratif, baik dalam upaya pengurangan jumlah produksi sampah, serta melakukan inivasi dalam pengembangan pengelolaan sampah di Jambi," Imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur menyinggung tentang surat edaran menteri LHK terkait hari peduli sampah nasional, yang semestinya pemerintah Provinsi Jambi (dalam hal ini Bappeda).
Namun sayangnya saat di tanya kehadiran Bappeda, dalam kegiatan tersebut, ternyata tidak ada perwakilan Bappeda.
"Apakah ada Bappeda di sini," Tanya Pj Gubernur yang di jawab tidak ada oleh peserta.
Dia menyampaikan bahwa tugas sebagai unsur pemerintahan, membuat regulasi dalam pengelolaan sampah.
"Tolong sampaikan kepada teman teman Bappeda ini, kegiatan seperti ini sebetulnya dapat di cantumkan ke dalam perencanaan dokumen daerah," Terangnya.
"Kalau kita mengikuti di televisi, banyak sekali komunitas yang mengolah sampah menjadi duit, ini di catat oleh negara, bayangkan bisa sampai tumbuh 6,04 persen pendapatan dari pengolahan sampah," Tutupnya.
Reporter : Azhar Firdaus
Editor. : Robinas