Diduga Kian Marak, Warga Sebut Polres Bungo Tak Berani Berantas PETI.

RAGAMNARASI.ID -, Aktivitas PETI di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. masih terus berlangsung. Diduga minimnya penindakan hukum menjadi salah satu alasan bagi pelaku untuk terus bermain dengan usaha tanpa izin.(16/06/2021)

Dari sekian banyaknya lokasi di Kabupaten Bungo, lokasi terbesar ada di Batu Kerbau. Dimana aktivitasnya menggila, kebun warga, sungai, bahkan hutan adat dibabat habis oleh pelaku.

Aktivitas PETI didominasi mengunakan alat barat jenis excavator. Bahkan, ada puluhan alat yang bekerja. Banyaknya pelaku PETI meggasak hutan disana karena hasilnya cukup menggiurkan. Diperkirakan pada hitungan Per - Minggu,  satu alat berat bisa menghasilkan lebih dari 1 Kg. Jika dikalikan 40 alat berat, berarti penjahat lingkungan itu bisa mengeluarkan 40 Kg.

Jika melihat harga emas saat ini sebesar Rp 840 ribu pergram, maka dalam satu minggu perputaran uang hasil PETI disana mencapai puluhan miliar.

Menjamurnya pekerjaan ini diduga ada oknum aparat keamanan yang membekinginya. Informasi yang dihimpun, oknum yang membekingi aktivitas ilegal ini ada dari kalangan TNI dan Polri.

Dugaan tersebut menguat karena minimnya penindakan dari Polres Bungo, bahkan yang melakukan penindakan adalah petugas dari Polda Jambi.

"Polres Bungo manolah berani nangkap alat tu, dak punyo nyali, kerno sudah ado oknum yang membekingi kegiatan tersebut," kata Hazim warga Bungo.

Baru-baru ini, polisi berhasil mengamankan alat berat yang diduga dibekingi oleh oknum TNI, tak lama kemudian juga mengamankan alat yang diduga dibekingi oleh oknum Brimob. Selain itu juga ada alat yang diduga milik oknum salah satu kades dari kabupaten merangin.

Meski mendapatkan tangkapan besar, namun Polres Bungo diduga tidak mempublishnya, seakan menutupi hasil tangkapan itu. Bahkan hingga saat ini, alat berat yang diamankan tidak tau kemana.

"Kalau kiranya ada alat yang ditangkap, mengapa tidak pres rilis. Dimana alat tersebut diamankan," tanya Hazim.

Dia berharap agar aktivitas PETI tersebut benar-benar diberantas, tidak hanya serimonial saja. (*)

Recommended

Highlights

Populer