RAGAMNARASI.ID -, Antisipasi Perkembangan Paham Radikal dan Anti Pancasila, disampaikan oleh Dr. KH. Sofyan Ramli, M. Ag., dalam kegiatan Pembinaan Manajemen Konflik dan Jurnalisme Damai, yang digelar oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jambi di Hotel Wiltop, Rabu (31/03/2021).
Dosen Universitas Jambi ini mengatakan, Tantangan dan ancaman terhadap keutuhan Indonesia, berasal dari kelompok yang terpapar ideologi transasional, bermental dogmatika, eksklusif dan polemis serta berprilaku radikal.
"Yang mereka jual jargon Islam sebagai ideologi alternatif, dan ideologi gerakan tidak bertumpu pada nation-state, tapi khilafah,". Ujarnya.
Dikatakannya, target utama dari kelompok radikal/terorisme adalah pemuda, dan orang orang yang masih kurang pemahaman keagamaannya.
"Langkah merawatnya itu dengan menjaga diri, menumbuhkan pola pikir, dan mencegah orang lain jika ada kegiatan yang mengarah pada radikalisme," Katanya.
Sofyan mengingatkan agar tidak menyebarluaskan semua yang terkait dengan terorisme, karena kelompok tersebut menyimpan dan menyebarkan paham mereka itu di media sosial.
"Jangan dibagikan, kalo ada foto teroris juga jangan disebar, karena kelompok mereka akan bangga, jadi jangan disebarkan, apalagi paham-paham mereka," Imbuhnya.
Lebih lanjut, Sofiyan mengungkapkan jika Indonesia bukan negara agama dan bukan juga negara sekuler.
"Indonesia itu sudah final, artinya tidak ada lagi konsep yang lebih baik dari sekarang, melihat Indonesia dengan kemajemukannya, maka yang paling cocok itu memang Pancasila," Terangnya.
Reporter : Azhar Firdaus
Editor. : Robinas